Tidur yang kurang tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga kesehatan mental dan emosi. Saat tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, otak mengalami stres dan kesulitan memproses emosi. Hal ini bisa membuat seseorang lebih mudah marah, cemas, atau depresi.
Kurang tidur juga mengganggu konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis. Orang yang tidur kurang dari 7 jam cenderung lebih lambat dalam mengambil keputusan, sulit fokus, dan mudah merasa lelah secara mental. Bahkan, kebiasaan kurang tidur jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan mood dan kecemasan kronis.
Selain itu, tidur berperan penting dalam regulasi emosi. Selama tidur, otak menyimpan dan mengatur pengalaman emosional, membantu kita menghadapi tekanan sehari-hari. Tanpa tidur yang cukup, kemampuan ini terganggu, sehingga reaksi emosional menjadi tidak stabil.
Dengan memahami dampak kurang tidur pada kesehatan mental, kita bisa lebih bijak mengatur jadwal tidur agar tubuh dan pikiran tetap sehat serta produktif.
